Meleburnya Dua Asosiasi Furnitur Menjadi HIMKI

Thursday, 28 July 16 Venue

Pada 28 Juli 2016, Kementerian Perindustrian melantik pengurus DPP/DPD HIMKI sekaligus mengukuhkan hadirnya HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia). HIMKI merupakan asosiasi baru di industri mebel dan kerajinan Indonesia, yang merupakan hasil peleburan dua asosiasi sebelumnya, yakni Asmindo dan AMKRI (Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia).

HIMKI secara resmi dibentuk pada tanggal 31 Mei 2016, dengan Ketua Umum Ir. Soenoto. Dileburnya kedua asosiasi tersebut bertujuan menciptakan atmosfer industri mebel dan kerajinan Indonesia yang kondusif serta untuk memajukan industri tersebut agar dapat bersaing secara global.

“Ini merupakan kebutuhan dari semua pihak untuk bersama-sama mengatasi semua masalah dan tantangan yang ada. Kekompakan harus terus dijunjung tinggi agar melalui asosiasi baru ini para pemain besar di industri mebel dan kerajinan Indonesia dapat membantu membesarkan pemain yang kecil,” ujar Soenoto.

BACA JUGA:   Pelabuhan Tanjung Batu di Belitung akan Digunakan untuk Pariwisata

Soenoto juga berharap melalui menyatunya dua asosiasi besar di industri mebel dan kerajinan Indonesia ini pemerintah akan mengeluarkan regulasi-regulasi baru yang mendukung industri mebel dan kerajinan untuk bersaing di tingkat global.

“Saat ini industri kita kalah jauh dengan Vietnam, padahal jumlah penduduk dan luas negara tersebut jauh lebih kecil dari kita. Nilai ekspor mebel dan kerajinan Vietnam mencapai US$6 miliar, sedangkan kita hanya US$2 miliar. Karena itu, kita harus menyongsong kebersamaan dan kesatuan ini sambil menunggu regulasi-regulasi baru. Hilangkan regulasi yang mengganggu, serta mendorong regulasi yang mendukung,” ujar Soenoto.

BACA JUGA:   Pengusaha Hostel Ikut Kembangkan Kawasan Kota Tua

Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, “Indonesia tidak kekurangan bahan baku industri kerajinan dan mebel, tapi lokasinya yang jauh. Karena itu, saya meminta kepada HIMKI untuk mendorong dibangunnya industri mebel dan kerajinan di dekat lokasi bahan baku berada sehingga akan meminimalkan biaya produksi, dan nilai jual produk pun menjadi lebih murah.”

Airlangga juga menargetkan pertumbuhan industri mebel dan kerajinan Indonesia adalah 18 persen per tahun. Tentunya, hal tersebut harus didukung oleh regulasi dan kerja sama dengan HIMKI.

Irvan Mahidin Sukamto, General Manager PT Kerabat Dyan Utama, mengatakan, pihaknya bagai mendapat durian runtuh dengan bergabungnya Asmindo dan AMKRI menjadi HIMKI. “Akhirnya, event-event mereka masuk ke kami, baik itu IFEX maupun IFFINA. Jadi, nanti kita setahun minimal dua kali, awalnya hanya sekali, yaitu IFEX setiap bulan Maret. Skala pamerannya pun menjadi lebih besar karena anggota-anggota dari Asmindo dan AMKRI bergabung. IFEX 2017 akan diadakan pada Maret menggunakan seluruh hall di JIExpo, dan IFFINA pada September 2017 akan diadakan di ICE, rencananya juga akan menggunakan seluruh hall,” ujar Irvan.

BACA JUGA:   Kolaborasi Kemenparekraf dan Traveloka Untuk Promosikan Event di Indonesia

Penulis: Harry Purnama