Altitude: Tiga Rasa Di Langit Jakarta

Monday, 14 September 15 Venue

Berada di ketinggian, restoran ini tidak hanya menawarkan panorama Ibu Kota Jakarta, tetapi juga deretan menu terbaik asal Jepang, Italia, dan Australia. Menempati lantai 46 The Plaza Office Tower, Thamrin, Jakarta Pusat, Altitude The Plaza yang mulai beroperasi pada 27 April 2013 di bawah naungan PT Intercontinental Culinary ini menggabungkan tiga restoran dalam satu lokasi. Kombinasi konsep fine dining 3 in 1 dan pemandangan terbaik Ibu Kota dari ketinggian diyakini Agus Arimbawa, General Manager Altitude, mampu melambungkan nama Altitude sebagai salah satu restoran terkemuka di Jakarta. 

Altitude memang bukan restoran pertama yang menawarkan pemandangan Jakarta dari ketinggian. “Namun, hanya kami yang berani menawarkan pemandangan Jakarta yang dapat dinikmati 360 derajat. Itu tidak bisa ditiru oleh restoran mana pun. Inilah nilai lebih Altitude, selain tentunya lokasi strategis yang dekat dengan perkantoran dan pusat perbelanjaan,” kata Agus.

Meski mengusung tiga konsep restoran, Agus menjamin setiap bagian restoran terintegrasi dengan apik. Salah satu restoran yang menghuni Altitude The Plaza adalah Enmaru. Restoran dengan dekorasi tradisional khas Negeri Matahari Terbit ini menawarkan kuliner autentik khas Jepang nan modern.

BACA JUGA:   Perpaduan Menu Prancis, Italia, Spanyol, dan Asia Di Socieaty

Kekuatan kuliner Enmaru, kata Agus, terletak pada kesenian Jepang yang diselipkan Chef Takashi Tomie di tiap menu dan kualitas ikan yang diimpor langsung dari Tokyo, Jepang. Salah satu menu andalannya adalah sashimi, yang menyajikan scallop (kerang), uni/sea urchin (landak laut), yellow tail fish, ootoro/tuna belly, dan himedai/pink snapper. Selain itu, tersedia juga sushi, kaiseki, yakitori, dan chawan mushi untuk hidangan penutup. 

Dari Enmaru, pengunjung dapat menikmati pemandangan kawasan Monumen Nasional, kesibukan Pelabuhan Tanjung Priok, dan Ancol dari kejauhan. Bagi pengunjung yang membutuhkan ruang meeting, Enmaru menyediakan dua private room yang masing-masing berkapasitas 10 orang.

Sisi lain Altitude diisi oleh Gaia, yang dalam bahasa Yunani berarti ‘dewi bumi’. Restoran yang dikepalai oleh Chef Nazario Orlando asal Sicily, Italia, ini dirancang dengan nuansa romantis yang cukup kental. Berkapasitas sekitar 130 orang, Gaia juga mengakomodasi kebutuhan bisnis pengunjung dengan menyediakan private room yang mampu menampung 10 orang.

BACA JUGA:   48 Dimsum Place, Menu Pendamping Meeting Dari Dinasti Han

Bagian terakhir dari tiga rangkaian restoran Altitude adalah Salt Grill, yang merupakan brand restoran milik Chef Luke Mangan. Koki yang dikenal melalui ragam masakan Australia modern ini juga memiliki dan mengoperasikan sejumlah restoran di Sydney (Salt Grill), Tokyo (World Wine Bar), dan Singapura (Salt Tapas & Bar).  

Dikomandoi oleh Chef Marjon Olguera, Salt Grill by Luke Mangan menyajikan Stir Fry of Crab Meat and Shitake Mushrooms, charsiu sauce, sugar peas, dan confit eschalot sebagai hidangan terbaik. Menu ini menyajikan ikan barramundi, jamur shitake, dan daging kepiting bertekstur lembut bersama siraman saus charsiu dan potongan lemon. Sebagai pendamping, menu ini disajikan bersama mashed potato yang lembut, heirloom tomato salad bercita rasa segar, dan koleksi wine yang dimiliki Altitude. “Kami menyediakan wine kualitas terbaik dengan harga mencapai Rp450 juta,” katanya.

BACA JUGA:   Restoran Belanda dengan Menu Nusantara

meeting di altitude the plaza

Serupa dengan dua restoran lain di sini, Salt Grill juga menyediakan tiga private room berkapasitas 6-12 orang dengan dekorasi kayu berwarna kecokelatan yang elegan. Selain tiga restoran tersebut, Altitude juga menyediakan lounge and bar yang kerap digunakan sebagai area merokok.

Keunikan yang ditawarkan Altitude diakui Agus menjadi salah satu alasan semakin populernya restoran ini di kalangan korporasi. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya kegiatan meeting dan pesta korporasi yang digelar di restoran ini. “Restoran ini biasanya ramai di malam hari karena banyak pengunjung yang ingin menikmati kelap-kelip Jakarta. Namun, untuk dapat menikmati pemandangan itu, pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu agar kebagian tempat,” tuturnya.

Penulis: Hanifah Mutiara Sylva